Ketika terlalu baik membuat kita tidak bahagia

  Jennifer Aniston (Good Girl, 2002)

 Apa pendapat kalian tentang Orang yang terlalu baik? Mereka cenderung mengutamakan orang-orang disekitarnya dibanding diri mereka sendiri terlebih dahulu. Mereka susah untuk menolak permintaan dari semua orang. Hal ini biasa disebut people pleaser


People pleaser merupakan sebutan bagi orang-orang yang selalu berusaha untuk selalu berbuat baik dan menyenangkan semua orang. Bagi perempuan, sifat ini juga bisa disebut dengan Good Girl Syndrome. Sedangkan untuk para lelaki, sifat ini bisa disebut Nice Guy Syndrome


Saya yakin kalian pasti mempunyai teman yang memiliki sifat people pleaser ini. Atau mungkin orang itu adalah kalian sendiri? daripada bingung, berikut merupakan ciri-ciri dari people pleaser

1. Sering merasa rendah diri

2. Butuh disukai dan mendapat pujian dari orang lain untuk merasa berharga

3. Selalu setuju dengan pendapat orang lain dan mengabaikan pendapat pribadi untuk menghindari perdebatan

4. Sering mengutamakan orang lain dibanding diri sendiri

5. Selalu mau membantu orang lain, tapi sungkan menerima bantuan

6. Tidak bisa marah pada orang lain

7. Selalu terpikirkan sebuah masalah akan datang, jika tidak membantu orang lain


Ketika sudah terbiasa meng-iya-kan suruhan orang lain, dan takut jika orang lain marah dan tersinggung. Mereka yang memiliki syndrome ini cenderung tidak bisa menolak dan menahan diri mereka saat ingin mengatakan sesuatu alasan utamanya mereka takut terjadi nya konflik yang berdampak orang lain menjadi tidak suka dengan mereka, makanya cenderung menghindari konflik. 


Tidak ada yang tau apa penyebab pasti seseorang menjadi people pleaser. Namun diketahui bahwa orang yang insecure dan memiliki trauma masa lalu, seperti pelecehan seksual atau broken home, kekerasan, maka mereka cenderung akan tumbuh menjadi people pleaser dan bertolak belakang dari itu semua, supaya menutup apa yang sebenarnya. 


Menjadi people pleaser memang terdengar sebagai hal baik karena orang dengan syndrome ini selalu membantu orang lain dan dengan pamrih. Akan tetapi, mempunyai sifat ini hanya akan membuat kamu merasa rendah diri. People pleaser sering mengorbankan waktu maupun perasaannya demi kesenangan orang lain, padahal sebenarnya ia juga merasa berat hati ketika banyak dimintai pertolongan, ia juga akan meminta pamrih dengan tanggapan / respon orang lain saat di tolongnya


People pleaser sering menjadi sasaran utama untuk dilimpahi tugas karna terkenal baik hati dan selalu menerima apabila dimintai tolong orang lain. 


Akibat merasa terlalu banyak dimanfaatkan, mereka cenderung stress dan frustasi. People pleaser tidak bisa marah pada orang lain, pada akhirnya mereka akan menumpahkan amarah ke diri mereka sendiri karna tidak bisa mengatakan "tidak". People pleaser biasa memendam perasaan nya walau sebenarnya mereka sangat kesal. 


Jika bertemu orang yang manipulatif, people pleaser cenderung mudah ditipu. Karna terlihat lebih banyak kekurangan dibanding kelebihan dari sifat ini, people pleaser lebih berisiko mengalami mental yang kurang baik.


Tentu sifat ini bukanlah sifat yang bagus untuk dimiliki sebab membuat diri tidak original. Lalu bagaimana sih cara berhenti menjadi people pleaser? beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu:


1. Berani untuk menolak

Tentu saja, hal pertama yang harus kita lakukan adalah "berani". Kita harus tegas kepada diri kita sendiri dan orang lain. Jika kita tidak bisa atau tidak suka untuk dimintai bantuan. Cobalah untuk memberanikan diri untuk berkata "tidak". Walau hal ini pasti akan terasa berat untuk dilakukan di awal, lama kelamaan kita pasti akan terbiasa.


2. Lupakan masa lalu

Mungkin di masa lalu kamu mengalami trauma akibat menolak ajakan dan membuatmu di jauhi teman. Tapi masa lalu adalah masa lalu, jangan karena hal itu kamu tetap ingin bertahan menjadi people pleaser. Kamu harus tau diri mu sendiri berharga. Lebih berharga dari sekedar permintaan tolong orang lain. Jadi, cobalah untuk berdamai dengan diri sendiri dan masa lalu ya.


3. Utamakan diri sendiri

Ini adalah hidup mu, hidup mu milik mu bukan milik mereka, kamu lah pemeran utama nya, bukan orang lain. Kamu harus menentukan alur hidup mu sendiri, kamu berhak untuk bahagia. Jangan sampai orang lain terbiasa merenggut kebahagiaan diri mu dan kamu hanya tidak berkutik saja. Kamu harus mengutamakan diri sendiri. Jika kita tidak bisa membahagiakan diri sendiri, bagaimana kita bisa membahagiakan orang lain? Dan ketika kita selalu menyenangkan semua orang pada akhirnya kita tidak akan mendapatkan kesenangan itu. 


4. Pahami situasi dan kondisi

Berbuat baik memang baik. Namun, tidak jarang kebaikan kita justru dimanfaatkan oleh orang lain. Kebiasaan menjadi people pleaser justru mempermudah niatan jahat orang lain atau orang lain melampiaskan masalahnya terhadap diri kita.


Cobalah untuk lebih peka terhadap situasi dan kondisi. Jika ada orang yang ingin meminta tolong, pahami dulu niat dan tujuan orang tersebut. Bila dia memang membutuhkan bantuan dan kamu bisa memberikan bantuan, tidak ada salahnya berbuat baik.


Menjadi people pleaser membuat kita cepat merasa lelah bukan? jadi mulai sekarang cobalah untuk meninggalkan sifat ini. Ketika berbuat baik membuat kita tidak bahagia, artinya ada yang salah dengan kebahagiaan itu. Menjadi baik adalah hal yang bagus. Tapi menjadi "terlalu" baik? tidak. Berlebihan dalam melakukan suatu hal tidaklah benar.


"jika kejahatan mempunyai batasan, kebaikan pun begitu juga"

"jangan berbuat baik nanti dimanfaatkan" 

"mereka yang datang hanya saat butuh, mereka yang menjauh saat dirimu membutuhkan mereka"

"hidupmu, milikmu, hidup mereka, milik mereka"

"sosialisasi perlu, ada waktu untuk istirahat bersosialisasi"

kata mereka. 


Tapi sebelum kamu setuju dengan kata kata itu, Saya ingin bilang sesuatu. Just be yourself, tetaplah berbuat baik, tetapi kali ini dengan prinsip yang baru. Tidak lagi berbuat baik karna karna ingin menyenangkan yang lain, well... itu hal yang bagus. Karena dulu kamu senang karena berekspetasi semua orang akan menghargai usaha mu, tetapi seiring waktu berlalu, hal itu dicampakkan.


Memang hati ini selalu mengharapkan balasan. Tak ada balasan, tak ada motivasi. Tapi itu adalah hal yang manusiawi. Mengharapkan balasan adalah hal yang lumrah. Maka haraplah balasan dari yang lebih pasti yaitu Tuhan, daripada balasan balasan manusia yang tak pernah sesuai.


Berbuat baiklah kepada orang-orang yang memang layak diperlakukan baik. Somehow, our hearts know who deserve it. Jangan lupa lakukanlah dengan niat yang benar dan cara yang benar maupun tujuan yang benar.


- Neysa Akana L P

X MIPA 3 -


Komentar

Postingan Populer