Insecurity


 

Dulu, aku pengen banget disukai banyak orang. Dulu, aku suka banget dipuji² banyak orang. Dulu juga, aku ga suka sedikit saja terihat jelek di mata orang. Aku mau terlihat cantik terus, biasa saja pun gak masalah asal gak jelek.

Aku paling ga suka teman ku kirim foto atau sekedar menyimpan foto aib ku. Iya, foto aib. Foto yang diambil tanpa sepengetahuan orang yg difotonya, walaupun hanya untuk sekedar lucu²an tapi tetap saja aku tidak suka. Karena, buat ku itu gak sopan dan gak pantes buat jadi bahan tawaan. Agak baper ya, mungkin karena di saat itu aku masih SD.

Waktu berjalan, keadaan fisikku berubah. Aku punya banyak jerawat di wajah ku. Penyebab nya karena tidak cocok dengan satu produk facial wash. Saat itu, masa SMP kelas 7 sampai kelas 8 ku. Aku malu kalau harus ketemu banyak orang disaat itu. Aku malu kalau ketemu banyak ibu -ibu atau bapak-bapak karena takut dibilang genit tentang jerawat ku. Karena, tidak sedikit orang-orang sering bertanya kenapa aku jerawatan, juga ada sedikit - sedikit celetukan yang ku pikir adalah hal sepele. Namun, ternyata membekas dan sering membuat kepikiran dengan kata-kata mereka. 

Aku yang hampir setiap hari menangis melihat wajah ku di cermin kala itu. Selalu bertanya pada Sang Pencipta sampai kapan aku bisa sembuh.

 "Sampai kapan jerawatan kaya gini?😭"

 "Aku masih bisa gak ya punya muka mulus kaya mereka?"

Aku yang selalu ingin punya wajah cantik seperti orang - orang. Kadang, aku merasa kalau aku tidak sebegitu penting. Karena jerawat ku, beberapa orang tidak menganggap ku penting. Untuk menyukai orang lain aja, aku harus nyadar diri dulu. 

Lalu, lama kelamaan aku lelah dan sekaligus malu dengan segala rasa insecure ku sendiri. Kenapa? Karena aku melihat ada begitu banyak orang-orang yang keadaan nya lebih sulit dari aku, dari wajah ku, tpi justru mereka lebih semangat dan bersyukur dari pada aku. Aku sadar, selama ini aku kurang bersyukur. Aku terlalu fokus pada kekurangan ku, dan terlalu memikirkan perkataan orang - orang yang mungkin dalam berkata demikian pun mereka ga berpikir dulu untuk mengatakannya kepada ku. 

Aku merasa seperti kurang ajar pada Sang Illahi karena segitu nya aku insecure hanya karena jerawat yang ada di wajah ku. Yang padahal, ada begitu banyak nikmat-Nya yang lebih pantas kita syukuri daripada hanya meratapi wajah ku yang saat itu belum sembuh.

Singkat cerita, aku mulai memberanikan diri mencari produk facial wash untuk wajahku. Karena sebelumnya, sudah sekitar hampir 8 bulan aku trauma memakai produk skincare untuk sekedar mencuci muka dan memutuskan tidak membeli satu pun facial wash untuk memperbaiki wajah ku. Aku gak punya banyak keinginan pakai cream² muka, yang ku mau ya produk untuk membersihkan wajah ku aja.

Dan, ya. Wajah ku perlahan² membaik. Alhamdulillah..

Semakin hari aku semakin sadar bahwa cantik tidak hanya diukur dari fisik saja. Tapi, dari pemikiran, cara berperilaku, dan bagaimana hati kita terhadap Allah dan orang² di sekitar kita. Memang dalam merubah cara berpikir kita itu tidak mudah. Dari yang tadinya tidak bersyukur, menyalahi takdir Sang Kuasa dan tak jarang menyalahkan diri sendiri. Namun, dimana ada kemauan di situ ada jalan. Kalau kita ingin merubah diri kita maka, akan ada jalan nya meski proses tetap perlahan² dan ga harus langsung 100%😁


Ternyata benar, semakin kita bersyukur maka semakin tambah juga lah nikmat kita..

SEMANGAT!💯


Silent Girl

X IPS 2


Komentar

Postingan Populer