Peristiwa Black Death yang lebih mematikan dari Covid-19
Ilustrasi peristiwa Black Death |
Hello, bertemu lagi with me Nabil Dwi Putra. Sudah lumayan lama kita gak ketemu. Nah, pada kesempatan kali ini aku mau membahas tentang Wabah Paling Mematikan Sepanjang Sejarah Umat Manusia. Wabah apakah itu dan kenapa bisa disebut sebagai wabah paling mematikan ? Check this out !!!!
Dari judul kalian pasti sudah bisa menebaknya wabah apa yang dimaksud. Yap, itulah wabah hitam. Wabah yang satu ini disebut-sebut sebagai wabah paling mematikan karena berhasil membinasakan ¼ hingga ½ penduduk Eropa. Walah kok bisa, gimana ceritanya tuh?
Wabah Hitam atau Black Death, adalah suatu pandemi hebat yang pertama kali melanda Eropa pada pertengahan hingga akhir abad ke-14 (1347 – 1351). Pada awalnya wabah hitam dinamai sebagai "Mortalitas Besar" (Great Mortality) oleh para penulis kontemporer. Nama "Maut Hitam" umumnya dianggap berasal dari gejala khas dari penyakit ini, di mana kulit si penderita menjadi hitam karena pendarahan subdermal.
Gejala wabah hitam amat mengerikan,yaitu di antaranya : demam, ngilu pada alat gerak seperti tangan dan kaki, pembengkakan kelenjar limfa yang pecah dan berlendir seperti tomat busuk,dan warna kulit si penderita menjadi hitam. Hal ini membuat penulis Italia Giovanni Boccaccio (1313-1375),menulis wabah menyebar dengan cepat sehingga dia mengibaratkan korbannya “makan siang dengan teman-temannya dan makan malam bersama nenek moyangnya di surga.”
Penyebab Wabah Hitam
Wabah hitam disebabkan oleh bakteri Yersinia Pestis. Bakteri itu menginfeksi kutu yang hidup di tubuh tikus. Tikus yang menumpang kapal dari Asia membawa penyakit ke Italia. Dari situ mereka menyebar ke berbagai kota dan desa di Eropa dengan kutu di tubuh mereka. Ketika manusia digigit kutu yang terinfeksi bakteri, mereka hanya memiliki harapan hidup setidaknya 3 hari. Wabah ini bisa juga menyebar lewat napas orang yang menderita.
Komentar
Posting Komentar