Tabah
Di malam yang jatuh
Lara kembali hadir dengan segala kenangannya.
Kenangan yang sejatinya
tidak pernah benar-benar ada.
Ia dengan sengaja memutar semua memori hitam, laiknya film horor ditengah gundah.
Raga sudah diujung jurang keputusasaan.
Ia marah, sedih dan kecewa.
Dirinya ingin sekali berteriak sekuat tenaga.
Namun lagi-lagi bisu terlalu erat memeluknya.
Membuatnya terpaksa kembali larut dalam heningnya semesta.
Namun pikirnya tak pernah benar-benar diam.
Semuanya ricuh.
Semua argumen
Semua pertanyaan
Dan semua alasan saling berseteru dalam dirinya.
Ia sudah cukup tabah menerima apa yang semesta sisipkan dalam hidupnya.
Jika senja mengalah pada malam
Maka kali ini raga mengalah pada rindu
Rindu yang hanya bisa ia sampaikan
di sepertiga malamnya.
Kini hal paling bijak yang bisa dilakukannya hanyalah menerima.
Menerima segala permainan semesta
Dan semua takdir yang sudah ada.
Menerima kenyataan bahwa kini,
Orang baru itu, telah memenangkan
segala tentang mu.
- Pocahontas -
Komentar
Posting Komentar